SILUMANEWS.COM – Pembina Perhimpunan Petani Nelayan Seluruh Indonesia (PPNSI) Kota Bekasi, Heri Susilowadi menyatakan, meluasnya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak akhir-akhir ini dinyatakan cukup serius. Ia mengatakan Pemkot Bekasi maupun DPRD agar segera melakukan langkah-langkah cepat dan tepat dalam penanggulangannya.
“Mengingat sebentar lagi datangnya Iduladha maka penting menyeleksi hewan kurban yang akan masuk baik dari arah Jatim, Jateng, maupun dari Kupang ke kota Bekasi,” kata Heri saat dihubungi, Selasa (24/5/2022).
Heri menyatakan hal tersebut
dilakukan demi menciptakan rasa aman bagi kaum muslimin, maupun masyarakat secara luas mengingat pelaksanan ibadah kurban akan segera dilakukan.
“Jadi peran serta DKPPP (Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan) harus turun ke lapangan untuk memantau langsung dan bekerjasama dengan DPRD, soal keluar masuknya hewan ternak utamanya hewan kurban demi terciptanya rasa aman dan nyaman,” ujarnya.
Seperti diketahui, kata Heri,
Indonesia sudah bebas PMK sejak tahun 80-an. Namun dengan adanya PMK baru-baru ini membuat masyarakat harus hati-hati terutama umat Islam yang membutuhkan hewan kurban dalam skala besar menjelang hari raya iduladha mendatang.
“Kota Bekasi, kebutuhan akan hewan kurban cukup besar dan kita minta DKPPP dan DPRD kota Bekasi bertindak cepat menghalau penyebaran virus ini,” jelasnya.
Sementara itu, PPNSI sebagai organisasi sosial kemasyarakatan selama ini aktif bergerak di bidang pembelaan/advokasi petani, peternak dan nelayan.
“Tentunya PMK masuk dalam urusan atau menjadi nomenklatur atau bagian dari pekerjaan PPNSI kota Bekasi,” tukasnya. (Denis)