Menu

Mode Gelap
LSM Trinusa Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Cakada Bekasi Semua Bisa Umroh Jalin Kolaborasi Untuk Baitullah Dengan Lembaga Amil Zakat Serap Aspirasi Masyarakat Hj. Nur Azizah Tamhid Gelar Diskusi Publik Hubungan Pusat Dan Daerah Camat Purwokerto Timur Targetkan Imunisasi 95 Persen Antisipasi KLB Polio cVDPV2 Solidaritas Seribu Pemuda Kota Bekasi Akan Hadiri Orasi Politik Caleg Afrizal dan Romi Bareno

Hukum & Kriminalitas · 9 Jun 2022 13:29 WIB ·

DPR Minta Industri Keuangan Tingkatkan Literasi Publik, Tangkal Investasi Bodong


 DPR Minta Industri Keuangan Tingkatkan Literasi Publik, Tangkal Investasi Bodong Perbesar

SILUMANEWS.COM – JAKARTA – Animo masyarakat berinvestasi di pasar modal mengalami pertumbuhan secara progresif. Diketahui, sepanjang tahun 2021 mengalami lonjakan mencapai angka 7,5 juta atau mengalami kenaikan 93 persen dibandingkan dengan tahun 2020.

Namun anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati mengatakan, tren positif pertumbuhan minat investasi di pasar modal tersebut juga harus didukung dengan pengayaan literasi secara berkelanjutan, mengingat, belakang tidak sedikit yang terjerat investasi bodong ataupun penipuan.

“Tentunya pertumbuhan minat investasi ini menjadi hal yang positif, namun demikian, stakeholder industri keuangan baik lembaga pemerintah maupun swasta, termasuk didalamnya ada perbankan, regulator, sekuritas, manajer investasi dan penyedia jasa keuangan lainnya harus terlibat aktif melakukan edukasi pada masyarakat. Karena kita prihatin, belakangan banyak terungkap berbagai penipuan berkedok investasi,” tutur Anis

Apa lagi, lanjut Anis, diketahui angka pertumbuhan minat investasi di pasar modal tersebut didominasi oleh kalangan anak muda yakni rentan usia 18 – 40 tahun, yang nota bene, umumnya masih membutuhkan pengalaman dan jam terbang.

“Bagus, anak muda sudah berpikir investasi. Tapi kalau tiba-tiba terjerat investasi bodong, itu yang perlu kita mitigasi,” kata Anggota DPR dari Fraksi PKS tersebut.

Karenanya, tegas Anis, stakeholder industri keuangan bertanggungjawab sekaligus berkepentingan untuk menjaga kepercayaan dan kondusifitas di sektor keuangan.

Terlebih, tambahannya, pemerintah juga tengah mendorong perkembangan market ekonomi syariah, sehingga hal ini juga perlu menjaga kondusifitas pasar dan keyakinan publik.

“Kalau marak penipuan, tentu tidak kondusif dan muncul ketidakpercayaan bagi publik. Hal ini bukan hanya berimbas buruk pada pasar modal, namun upaya pemerintah mendorong market ekonomi syariah juga terganggu. Karenanya perlu edukasi dan literasi sebagai langkah mitigasi,” tegasnya.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Baca Lainnya

Aktivis Anti Korupsi Bekasi yakin Tri Adhianto Akan Diproses, Hanya Tunggu Waktu

11 November 2024 - 11:48 WIB

LSM Trinusa Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Cakada Bekasi

21 September 2024 - 08:47 WIB

Tuding JPU Tidak Serius, Barang Bukti Tak Bisa Dihadirkan di Persidangan Kasus TPPU Edc Cash

19 September 2024 - 13:21 WIB

Marak Tawuran Remaja Di Bekasi, Heri Koswara Minta Pemkot Bekasi Buat Gebrakan

30 Mei 2024 - 07:52 WIB

Tega Banget, Pencuri Spesialis Gasak Motor Buruh Bangunan Di Bekasi

25 Mei 2024 - 21:35 WIB

Curanmor di Tambun Beraksi Pagi-pagi, Pemiliknya Baru Beli hasil Gaji Setahun

25 Mei 2024 - 11:18 WIB

Trending di Hukum & Kriminalitas