SILUMANEWS.COM – JAKARTA – Indonesia Indicator, lembaga riset berbasis software Artificial Intelligence (AI) melakukan riset di media sosial tentang wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi pada hewan ternak.
Seperti kita ketahui kasus PMK pertama kali masuk ke Indonesia pada zaman penjajahan Belanda tahun 1887. Terakhir mewabah pada tahun 1983.
Melalui serangkaian penanganan pemerintah saat itu, pada tahun 1990 Indonesia telah dinyatakan bebas dari Penyakit hewan PMK.
Pada 28 April 2022 PMK kembali ditemukan ada di Indonesia, tepatnya di Gresik Jawa Timur.
Menjelang Idul Adha, percakapan tentang PMK semakin meluas di media sosial. Indonesia Indicator pada Selasa (21/6/2022) melaporkan setidakny ada 59.728 unggahan dari 20.895 akun di media sosial yang memperbincangkan tentang wabah PMK.
Sementara itu dari data tersebut, 77 persen diantaranya laki-laki dan 23 persen sisanya perempuan. Rentang usia terbanyak yang memperbincangkan ini adalah 31-40 tahun, selanjutnya 22-30 tahun dan 41-55 tahun.
Audiens terlihat was-was karena 48 persen menunjukan emoticon antisipasi. Emoticon ini muncul terkait informasi boleh tidaknya bagian tubuh ternak yang terinfeksi dikonsumsi oleh manusia.
Perbincangan warganet terbanyak datang dari wilayah Jawa Timur, menyusul Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Aceh.
Tokoh yang paling banyak mendapatkan perhatian dari warganet dalam wabah PMK ini ternyata Anggota Fraksi PKS DPR RI yang juga anggota Komisi IV drh Slamet. Akun politisi PKS dari daerah pemilihan Kota dan Kabupaten Sukabumi ini menjadi yang paling banyak di-mention warganet di twitter. Baru kemudian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Akun media sosial DPR RI dan Aktivis Said Didu.
Kemunculan drh Slamet tak lepas dari aksi-aksinya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Pertanian yang viral di twitter. Akun drh Slamet sendiri mulai aktif menjelaskan kepada masyarakat tentang wabah PMK dan kritik serta sarannya kepada pihak pemerintah.
“Terima kasih untuk Indonesia Indicator telah mengkaji masalah PMK. Semoga lebih banyak lagi masyarakat yang paham tentang wabah ini. Semoga pemerintah Pak Jokowi segera melakukan langkah-langkah yang sudah Fraksi PKS DPR RI rekomendasikan di Rapat Dengar Pendapat Komisi IV maupun Sidang Paripurna DPR RI,” ungkap drh Slamet, Rabu (22/6/2022) pagi.
Munculnya drh Slamet juga diapresiasi warganet, “memang kenyataanya informasi-informasi dari drh Slamet yang paling bernas dan bermanfaat tempo hari. DPR sudah semestinya diisi oleh orang-orang yang ahli di bidangnya,” ungkap Akmal Sjafril di akun @malakmalakmal.