Menu

Mode Gelap
LSM Trinusa Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Cakada Bekasi Semua Bisa Umroh Jalin Kolaborasi Untuk Baitullah Dengan Lembaga Amil Zakat Serap Aspirasi Masyarakat Hj. Nur Azizah Tamhid Gelar Diskusi Publik Hubungan Pusat Dan Daerah Camat Purwokerto Timur Targetkan Imunisasi 95 Persen Antisipasi KLB Polio cVDPV2 Solidaritas Seribu Pemuda Kota Bekasi Akan Hadiri Orasi Politik Caleg Afrizal dan Romi Bareno

Pendidikan · 23 Jun 2022 06:50 WIB ·

Lembaga Riset Indonesia Indicator Rilis Politisi PKS Ini Banyak Di mention Warganet Di Twitter


 Lembaga Riset Indonesia Indicator Rilis Politisi PKS Ini Banyak Di mention Warganet Di Twitter Perbesar

SILUMANEWS.COM – JAKARTA – Indonesia Indicator, lembaga riset berbasis software Artificial Intelligence (AI) melakukan riset di media sosial tentang wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi pada hewan ternak.

Seperti kita ketahui kasus PMK pertama kali masuk ke Indonesia pada zaman penjajahan Belanda tahun 1887. Terakhir mewabah pada tahun 1983.

Melalui serangkaian penanganan pemerintah saat itu, pada tahun 1990 Indonesia telah dinyatakan bebas dari Penyakit hewan PMK.

Pada 28 April 2022 PMK kembali ditemukan ada di Indonesia, tepatnya di Gresik Jawa Timur.

Menjelang Idul Adha, percakapan tentang PMK semakin meluas di media sosial. Indonesia Indicator pada Selasa (21/6/2022) melaporkan setidakny ada 59.728 unggahan dari 20.895 akun di media sosial yang memperbincangkan tentang wabah PMK.

Sementara itu dari data tersebut, 77 persen diantaranya laki-laki dan 23 persen sisanya perempuan. Rentang usia terbanyak yang memperbincangkan ini adalah 31-40 tahun, selanjutnya 22-30 tahun dan 41-55 tahun.

Audiens terlihat was-was karena 48 persen menunjukan emoticon antisipasi. Emoticon ini muncul terkait informasi boleh tidaknya bagian tubuh ternak yang terinfeksi dikonsumsi oleh manusia.

Perbincangan warganet terbanyak datang dari wilayah Jawa Timur, menyusul Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Aceh.
Tokoh yang paling banyak mendapatkan perhatian dari warganet dalam wabah PMK ini ternyata Anggota Fraksi PKS DPR RI yang juga anggota Komisi IV drh Slamet. Akun politisi PKS dari daerah pemilihan Kota dan Kabupaten Sukabumi ini menjadi yang paling banyak di-mention warganet di twitter. Baru kemudian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Akun media sosial DPR RI dan Aktivis Said Didu.

Kemunculan drh Slamet tak lepas dari aksi-aksinya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Pertanian yang viral di twitter. Akun drh Slamet sendiri mulai aktif menjelaskan kepada masyarakat tentang wabah PMK dan kritik serta sarannya kepada pihak pemerintah.

“Terima kasih untuk Indonesia Indicator telah mengkaji masalah PMK. Semoga lebih banyak lagi masyarakat yang paham tentang wabah ini. Semoga pemerintah Pak Jokowi segera melakukan langkah-langkah yang sudah Fraksi PKS DPR RI rekomendasikan di Rapat Dengar Pendapat Komisi IV maupun Sidang Paripurna DPR RI,” ungkap drh Slamet, Rabu (22/6/2022) pagi.

Munculnya drh Slamet juga diapresiasi warganet, “memang kenyataanya informasi-informasi dari drh Slamet yang paling bernas dan bermanfaat tempo hari. DPR sudah semestinya diisi oleh orang-orang yang ahli di bidangnya,” ungkap Akmal Sjafril di akun @malakmalakmal.

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Baca Lainnya

Heri Koswara Terima Penghargaan sebagai Tokoh Inspiratif Peduli IBK 2024

7 Oktober 2024 - 16:16 WIB

Bangga dengan Prestasi Anak-Anaknya, Orang Tua Siswa Apresiasi Sekolah MI Plus Annur Bekasi

22 Juni 2024 - 21:04 WIB

Bekasi Darurat Tawuran Pelajar, Praktisi Desak Bentuk Satgas Peduli Pendidikan

30 Mei 2024 - 17:20 WIB

FPKS Raih Penghargaan TPR Award, Heri Koswara: Kita Turut Senang dan Bangga

11 Mei 2024 - 10:55 WIB

Muzani Hadiri Kontes Sapi APPSI, Singgung Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

7 Mei 2024 - 05:19 WIB

Audiensi dengan BMPS, Pj Wali Kota Bekasi Ingatkan Disdik Tidak Menabrak Aturan yang Berlaku

30 April 2024 - 21:34 WIB

Trending di Pendidikan