Menu

Mode Gelap
LSM Trinusa Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Cakada Bekasi Semua Bisa Umroh Jalin Kolaborasi Untuk Baitullah Dengan Lembaga Amil Zakat Serap Aspirasi Masyarakat Hj. Nur Azizah Tamhid Gelar Diskusi Publik Hubungan Pusat Dan Daerah Camat Purwokerto Timur Targetkan Imunisasi 95 Persen Antisipasi KLB Polio cVDPV2 Solidaritas Seribu Pemuda Kota Bekasi Akan Hadiri Orasi Politik Caleg Afrizal dan Romi Bareno

Pemerintahan · 8 Des 2021 11:28 WIB ·

Peduli Kaum Disabilitas, Heri Koswara Harapkan Kota Bekasi Jadi Kota Inklusif


 Peduli Kaum Disabilitas, Heri Koswara Harapkan Kota Bekasi Jadi Kota Inklusif Perbesar

SILUMANEWS.COM – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil Kota Bekasi dan Depok, Heri Koswara dalam rangka peringatan Hari Disabilitas International (03/12/2021) lalu berbicara tentang disabilitas dan cita-cita Kota Bekasi sebagai kota inklusif yang memberikan akses dan ruang bagi kaum disabilitas.

Ketua DPD PKS Kota Bekasi ini juga menilai kondisi anak-anak disabilitas di Kota Bekasi saat ini masih belum cukup mendapatkan perhatian misalnya keterbatasan akses terhadap pendidikan, peluang pekerjaan dan berbagai hal lainnya.

“Saya melihat bahwa kesempatan belajar anak disabilitas masih kurang aksesnya, sehingga keberadaan Rumah Belajar seperti RB Ibtisamah ini menjadi salah satu solusi untuk mereka,” ujar Heri pada Jumat (3/12/2021).

Menurut Heri, Kota Bekasi bisa menjadi kota inklusif yang ramah disabilitas jika melibatkan kaum disabilitas atau insan berkemampuan khusus (IBK) dalam membangun kota ini di seluruh aspek.

“Mereka sebetulnya mempunyai kemampuan, kelebihan, semangat, luar biasa jika mereka dididik di tempat yang seharusnya. Untuk itu, perlu adanya kesadaran pemerintah dan pejabat publik untuk terus menyuarakan keberpihakan anggaran, layanan, sarana untuk anak-anak disabilitas,” tambahnya.

Sebagai anggota F-PKS DPRD Provinsi Jawa Barat, Heri melihat bahwa belum semua kota dan kabupaten di Jawa Barat memiliki sekolah untuk disabilitas.

“Padahal, ini harusnya menjadi kewajiban pemerintah, bagaimana anak disabilitas sangat sulit mengakses pendidikan. Dalam satu kota atau kabupaten belum semua memiliki sekolah untuk mereka yang disabilitas,” ungkap pria yang memiliki fokus pada dunia pendidikan ini.

Heri yang juga memiliki anak Tuli dan saat ini memimpin RB Ibtisamah sebagai Kepala Sekolah mengungkapkan bahwa anak-anak disabilitas adalah orang-orang yang mempunyai kepekaan, komunitas, dan berbeda dengan orang normal.

Perbedaan tersebut, harusnya dipelajari oleh setiap pejabat publik agar tidak ada lagi pemaksaan untuk berkomunikasi secara verbal seperti orang pada umumnya.

Bahasa isyarat adalah sarana komunikasi bagi orang Tuli untuk dapat memahami satu sama lain.

“Isyarat itu sarana komunikasi mereka untuk memahami satu sama lain dan mereka nyaman menggunakannya. Seharusnya, pejabat publik mampu menghargai kelebihan mereka bukan memaksakan,” tambahnya mengomentari kejadian baru-baru ini saat seorang Menteri memaksa peserta Tuli untuk berbicara.

Ia berharap, momentum Hari Disabilitas Internasional ini dimaknai oleh masyarakat, terutama para pejabat publik yang bisa memperjuangkan akses bagi kaum disabilitas.

“Kami berharap jargon ramah disabilitas bukan hanya di spanduk tapi juga perlu dikawal implementasi serta penerapannya di masyarakat menuju Kota Bekasi yang inklusif untuk semua golongan,” katanya.

Ada 3 hal penting yang direkomendasikan Heri menuju Kota Bekasi yang inklusif.

Pertama, memberikan akses belajar untuk disabilitas, baik sarana maupun prasarananya.

Kedua, memberikan kesempatan bekerja. Dalam hal ini, sudah ada undang-undang yang mengimbau para pengusaha memberikan ruang untuk tenaga kerja disabilitas.

Ketiga, memberikan akses dan fasilitas untuk disabilitas di pusat perbelanjaan, jalan, maupun transportasi umum.

Sementara itu, Kepala Sekolah RB Ibtisamah, Amatullah Basiimah berharap sekolah yang didirikannya dapat membentuk karakter anak-anak didik yang percaya diri, mandiri, dan dapat berkomunikasi dengan masyarakat di lingkungannya.

“Saya senang dapat mengajar anak-anak, anak-anak pun belajar dengan senang dan bersemangat. Dengan bahasa isyarat, mereka cepat belajar, bahkan ada yang sudah Iqro 3 dalam waktu 3 bulan,” kata Basiimah dalam bahasa isyarat.

Selain diajarkan membaca Al-Qur’an mulai dari Iqro, anak-anak Tuli dan berkebutuhan khusus lainnya di RB Ibtisamah itu juga diajarkan cara berwudhu, shalat, bahkan mereka sudah mampu menerjemahkan surat Al-Fatihah.

Basiimah berharap ada sekolah inklusi yang ideal memberikan akses pendidikan kepada anak-anak disabilitas sesuai dengan kebutuhan mereka.

“Misalnya, ada pendamping dan penterjemah bahasa isyarat, serta belajar budaya Tuli,” ungkap Basiimah.

Dalam acara itu, hadir pula anggota F-PKS DPR RI Dr. Netty Prasetyani, M.Si., Ketua Bidang Kesejahteraan Sosial DPP PKS serta Wakil Ketua F-PKS DPR RI.

Selamat Hari Disabilitas Internasional 2021, semoga Indonesia dapat lebih ramah disabilitas di semua bidang. (*)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Baca Lainnya

Heri Koswara Terima Penghargaan sebagai Tokoh Inspiratif Peduli IBK 2024

7 Oktober 2024 - 16:16 WIB

Bangga dengan Prestasi Anak-Anaknya, Orang Tua Siswa Apresiasi Sekolah MI Plus Annur Bekasi

22 Juni 2024 - 21:04 WIB

Bekasi Darurat Tawuran Pelajar, Praktisi Desak Bentuk Satgas Peduli Pendidikan

30 Mei 2024 - 17:20 WIB

FPKS Raih Penghargaan TPR Award, Heri Koswara: Kita Turut Senang dan Bangga

11 Mei 2024 - 10:55 WIB

Muzani Hadiri Kontes Sapi APPSI, Singgung Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

7 Mei 2024 - 05:19 WIB

Audiensi dengan BMPS, Pj Wali Kota Bekasi Ingatkan Disdik Tidak Menabrak Aturan yang Berlaku

30 April 2024 - 21:34 WIB

Trending di Pendidikan