SILUMANEWS.COM – Kota Bekasi – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Bekasi sekaligus Anggota Komisi IV, Oloan Nababan, menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran di tengah tekanan fiskal daerah tidak boleh mengorbankan kebutuhan dasar masyarakat, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan.
Oloan memastikan bahwa pemotongan anggaran harus difokuskan pada kegiatan seremonial dan perjalanan dinas, bukan pada layanan publik yang langsung menyentuh masyarakat.
“Bicara efisiensi, kalaupun ada di Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan, pemotongan itu tidak menyangkut kebutuhan pendidikan dan kesehatan, tapi lebih ke seremonial. Apakah itu perjalanan dinas atau acara seremonial, itu yang akan dikurangi,” ujar Oloan saat ditemui di DPRD Kota Bekasi.
Ia juga menegaskan bahwa alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBD akan tetap terpenuhi, bahkan bisa lebih.
“Kami pastikan porsi pendidikan itu di atas 20 persen. Kalaupun ada pengurangan dari rencana awal, itu hanya untuk efisiensi di kegiatan yang tidak berdampak langsung pada masyarakat,” tegasnya.
Menanggapi isu dana bantuan pemerintah pusat yang disebut mengendap di kas daerah, Oloan membantah hal tersebut terjadi di Kota Bekasi. Ia menjelaskan bahwa dana yang belum digunakan bukan karena sengaja ditahan, melainkan menunggu proses pembayaran setelah proyek selesai dan diverifikasi.
“Kalau dibilang dana mengendap, saya kira tidak pernah ada dana mengendap di Kota Bekasi. Karena tidak sempat mengendap,” ujarnya.
Selain itu, Oloan juga menyoroti masih adanya kekurangan guru serta sarana prasarana sekolah seperti meja dan bangku belajar yang perlu dibenahi. Di bidang kesehatan, ia memastikan capaian Universal Health Coverage (UHC) Kota Bekasi yang sudah di atas 99 persen akan terus dipertahankan kualitasnya.
Sebagai Ketua Fraksi, Oloan menegaskan bahwa politik anggaran PDI Perjuangan akan terus berpihak kepada masyarakat kecil (wong cilik).
“Fraksi PDI Perjuangan akan melakukan pengawasan dan memberikan saran agar anggaran tahun berjalan lebih berpihak pada kebutuhan masyarakat,” katanya.
Di akhir wawancara, Oloan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi dan memberikan kritik yang membangun bagi kemajuan Kota Bekasi.
“Kota Bekasi milik kita bersama. Mari kita bangun bersama. Jika ada hal yang kurang tepat, berikan kritik yang membangun kepada pemerintah,” tutupnya.













