SILUMANEWS.COM – Ketua DPRD kota Bekasi, Syaifuddaulah menyatakan berdasarkan informasi adanya temuan kasus hewan ternak terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di 19 titik di kota Bekasi harus segera ditindaklanjuti.
Politisi senior PKS ini mengatakan pemkot Bekasi sudah kecolongan akibat masuknya hewan ternak terpapar PMK.
“Tentunya ini menjadi perhatian kita karena kalo PMK sudah masuk tanpa ada sebuah proses yang ditindaklanjuti tentu ini jadi sebuah kecolongan ya,” ujarnya kepada bekasimedia.com Jum’at (3/6/2022).
Untuk itu, Syaifuddaulah meminta harus segera di tindaklanjuti (follow up) oleh dinas terkait. “Kalo memang betul ada temuan itu karena jangan sampai ini menjadi persoalan baru untuk hewan hewan kurban lainnya,” imbuhnya.
Kasus ini jelas berdampak terhadap kekhawatiran masyarakat untuk membeli hewan kurban jelang hari raya iduladha. Bagaimana mensikapinya?
“Tentu kita meminta kepastian dari dinas terkait jika memang betul adanya temuan hewan ternak terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), kemudian ditindaklanjuti dan dilakukan karantina dan selanjutnya melakukan pemeriksaan terhadap hewan hewan kurban yang dijual di masyarakat,” jelasnya.
“Saya juga meminta komisi terkait di DPRD untuk segera menindaklanjuti temuan tersebut, jangan sampai masyarakat merasa dirugikan sehingga pertama, semangat berkurbannya menjadi reda karena khawatir. Kedua, merugikan pihak pedagang yang betul betul memiliki hewan kurban yang sudah sehat memenuhin syarat dan ketentuan syariat maupun dalam konteks secara kesehatan kedokteran,” tegasnya.
Sebelumnya, dikutip dari sindonews Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi, Wadi Rima mengatakan, 19 hewan ternak yang terpapar PMK itu berdasarkan laporan dari dua pengelola ternak. Hal ini diawali dengan gejala hewan yang mengeluarkan banyak air liur. (ADV-Setwan)