Menu

Mode Gelap
LSM Trinusa Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Cakada Bekasi Semua Bisa Umroh Jalin Kolaborasi Untuk Baitullah Dengan Lembaga Amil Zakat Serap Aspirasi Masyarakat Hj. Nur Azizah Tamhid Gelar Diskusi Publik Hubungan Pusat Dan Daerah Camat Purwokerto Timur Targetkan Imunisasi 95 Persen Antisipasi KLB Polio cVDPV2 Solidaritas Seribu Pemuda Kota Bekasi Akan Hadiri Orasi Politik Caleg Afrizal dan Romi Bareno

Pendidikan · 1 Feb 2022 11:38 WIB ·

YSQ Indonesia Luncurkan Program Duta Tahfidz Quran Untuk Pelajar SLTA


 YSQ Indonesia Luncurkan Program Duta Tahfidz Quran Untuk Pelajar SLTA Perbesar

SILUMANEWS.COM – Pondok Pesantren ‘Ibadurrahman Tasikmalaya bekerjasama dengan Yayasan Silsilah Quranuna Indonesia memperkenalkan program ternyar Duta Tahfidz Quran (DTQ) untuk mencetak para penghafal quran 30 juz dengan metode unggulan besutan Silsilah Quranuna (SQ).

Project Officer Program DTQ Silsilah Quranuna, Amma Muliya Romadoni mengatakan metode SQ ini menggunakan pendekatan numerasi dan literasi.

“Pendekatan numerasi yang digunakan dengan menghafal kepala halaman (awal halaman), ayat dan baris beserta nomornya serta pola ayatnya. Sedangkan pendekatan literasi dengan penggunaan metode talaqqi serta berbasis penjelasan dengan bahasa inggris dan arab,” ujarnya, Selasa (01/02/2022).

Dalam program ini para santri juga diseleksi secara ketat melalui wawancara serta minimal mereka telah memiliki modal hafalan 10 juz dan diutamakan telah mengantongi izin orang tua atau wali santri.

“Dalam waktu minimal 1 tahun para santri dari kelas 10 sampai kelas 12 yang berminat mengikut program ini harus memiliki hafalan minimal 10 juz untuk bisa lolos dengan mengikuti beberapa tahapan seleksi lainnya,” ujar Amma Muliya Romadoni pria kelahiran Jakarta Alumnus S2 ITB Fakultas Teknik Mesin Dirgantara tahun 2019.

Saat ini, kata Amma, santri yang telah lolos seleksi menjadi santri DTQ di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran (PPTQ) ‘Ibadurrohman Tasikmalaya berjumlah 19 orang dari kelas X sampai XII tahun ini.

Lebih lanjut, Amma menjelaskan Proses penjaringan dipersiapkan sedemikian rupa dengan melibatkan santri kelas atas untuk mengajarkan adik-adik kelasnya.

“Untuk mempersiapkan kader ini kita sudah dicoba santri senior dalam hal ini kelas 10-12 untuk mengajar juniornya untuk uji coba mengajar kelas 7,” kata Amma.

Tujuannya untuk regenerasi dan memperkuat basis Sumber Daya Manusia (SDM) di PPTQ ‘Ibadurrahman sehingga diharapkan ke depan tidak perlu mengambil tenaga pengajar dari luar Pondok Pesantren.

“Sebenarnya kita sedang membangun regenerasi sekaligus untuk memperkuat potensi SDM yang ada. Melalui pemberdayaan santri dan memberikan kesempatan untuk belajar bagaimana mempelajari dan mengajarkan Alquran. Ini kita dorong mereka untuk bisa. Karena itu SDM di sini diberdayakan,” imbuhnya.

Selain melatih hafalan Qur’an, program tambahan lainnya antara lain pendalaman mata pelajaran secara khusus, upgrading kemampuan Bahasa Inggris dengan TOEFL, academic writing dan memanfaatkan media sosial untuk aktualisasi diri sebagai santri DTQ.

DTQ sendiri merupakan
program yang dirancang oleh Yayasan Silsilah Quranuna Indonesia sejak November 2021 lalu untuk membantu sistem program tahfidz di beberapa pondok pesantren diwilayah Priangan Timur (Garut, Tasik, Ciamis dan Banjar) selain juga mempersiapkan para santri hafidz quran.

“Untuk Pengkaderan dan membuat variasi dan program duta tahfidz, DTQ Ponpes Ibadurrahman ini pilot project pertama. Insya Allah akan diduplikasi ke beberapa Ponpes di kawasan Priangan Timur. Kita sudah jalin kerjasama dengan beberapa Ponpes,” imbuhnya.

Untuk DTQ sendiri target utamanya setahun bisa hafal 30 juz. Sementara untuk program reguler dari PPTQ Ibadurohman sendiri, persemester santri hanya ditarget 1 juz. “Ini kan program setahun. Targetnya setahun 30 juz. Program reguler sendiri cuma satu semester 1 juz. Khusus santri. Khusus Duta Tahfidz setahun 30 juz,” katanya.

“Jadi di duta Tahfidz mereka belajar dari jam 8 sampai siang. Jadi kita siasati akademiknya. Kelas 12 kita bahas soal PTN. Untuk kelas 10-11 waktu belajar mandiri. Siang hari untuk mereview pembelajaran yang kita dapatkan dari automatic system. Guru-guru me-list di Gform pelajaran yang diajarkan. Nanti apa saja yang dipelajari, santri mereview di siang hari atau di waktu asrama,” tambahnya.

Waktu Kegiatan Belajar Mengajar dilaksanakan sampai pukul 14.30 WIB, sementara Proses Tahfidz sampai Dzuhur. Setelah Dzuhur persiapan pembelajaran akademik.

“Makanya kita gulirkan beberapa program tambahan untuk menunjang akademik,” ucapnya.

Terkait metode Silsilah Quranuna ini, kata Amma, respons para santri sangat antusias. Karena SQ menggabungkan literasi dan numerasi.

“Anak-anak terlatih skill dan critical thinking-nya. Muatannya numerasi (logical) Literasi (bahasa),” ujarnya.

Dalam proses menghafal Quran sendiri, aplikasinya menghafal kepala halaman, ayat dan hafal perbaris beserta nomornya.

Program SQ bahasa inggris dan arab juga termuat sehingga bagi mereka program DTQ ini ‘Challenge’ dan semakin antusias karena suatu hal baru dan belum pernah mendapatkannya. (Denis)

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Baca Lainnya

Heri Koswara Terima Penghargaan sebagai Tokoh Inspiratif Peduli IBK 2024

7 Oktober 2024 - 16:16 WIB

Bangga dengan Prestasi Anak-Anaknya, Orang Tua Siswa Apresiasi Sekolah MI Plus Annur Bekasi

22 Juni 2024 - 21:04 WIB

Bekasi Darurat Tawuran Pelajar, Praktisi Desak Bentuk Satgas Peduli Pendidikan

30 Mei 2024 - 17:20 WIB

Audiensi dengan BMPS, Pj Wali Kota Bekasi Ingatkan Disdik Tidak Menabrak Aturan yang Berlaku

30 April 2024 - 21:34 WIB

Soal PPDB, Kadisdik Bantah Pj. Wali Kota Bekasi Tolak Audiensi dengan BMPS

30 April 2024 - 11:06 WIB

PPDB Antara Intervensi Politik dan Dampak Luas Bagi Kerusakan Moral Bangsa

28 April 2024 - 18:25 WIB

Trending di Pendidikan