SILUMANEWS.COM – Direktur Al Quran University, ustadz Umar Anzilin, M.Pd.I menyatakan launching Al Quran University adalah sebagai bagian dari perluasan program Markaz Hufadz. Di Markaz Hufadz santri tamatan SLTA mengikuti program tahfidz selama 1 tahun plus pengabdian 1 tahun, sedangkan di Al Quran University mereka yang tamatan SLTA selain menghafal quran juga ada kajian tafsir, fiqh, akidah.
“Kedepannya kami sedang merancang program Strata 1 (S1) berbasis hafalan quran yakni penghafal quran 1 tahun kemudian mereka bisa melanjutkan di program S1 selama 4 tahun,” jelasnya kepada bekasimedia.com
“Kami juga mengajak kepada pemerintah daerah, stekholder dan masyarakat umum dalam program pemberdayaan masyarakat ini bersama-sama untuk mencerdaskan kaum muslimin dan memberantas buta huruf Al Quran, kemudian bagaimana upaya kita untuk bisa lebih mendalami lagi pemahaman masyarakat tentang Al Quran,” imbuhnya.
Rumah Tahfidz Al Quran University mempunyai program Sekolah Dasar (SD) kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan juga program untuk orang tua santri yang belum bisa membaca Al Quran dengan metode percepatan 4 jam sudah mampu membaca Al Quran.
Launching Al Quran University yang dipersembahkan oleh Lembaga Infaq Nasional Rumah Infaq berlangsung di Masjid Al Kautsar Metland Tambun Jalan Biduri raya, kelurahan Cibuntu, kecamatan Cibitung, kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (29/1/2022) pagi.
Prosesi pengguntingan pita sebagai tanda diresmikannya Universitas Al Quran bagi para penghafal quran dilakukan oleh Direktur Al Quran University, Ustadz Umar Anzilin, Direktur Rumah Infaq, Tika Ariandini Putri dan Ustadz Afif Ma’ruf Ishaq Al hafidz, serta dihadiri oleh perwakilan dari kecamatan Cibitung, ibu Bonyi Mardiani.
Sementara, ditemui usai acara ustadz Afif Ma’ruf Ishaq Al hafidz (tuna netra) bersanad riwayat hafs’an ‘ashim berharap di launching nya Al Quran University ini adalah semakin banyaknya hamilul quran (pembawa quran) bukan hafidzul quran (penghafal quran) “Mereka yang membawa Al Quran bukan cuma sekedar hafal tetapi juga dia membawa, menjiwai seperti kata pribahasa alquranu yamsi ala wajhil ard atau al quran yang berjalan, jadi manusia berjalan dengan membawa al quran,” jelasnya.
Harapannya adalah agar muncul generasi-generasi yang sesuai dengan al quran baik akhlak, bahasa dan lain sebagainya yang Allah swt tetapkan di dalam al quran. (Denis)