Menu

Mode Gelap
LSM Trinusa Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Cakada Bekasi Semua Bisa Umroh Jalin Kolaborasi Untuk Baitullah Dengan Lembaga Amil Zakat Serap Aspirasi Masyarakat Hj. Nur Azizah Tamhid Gelar Diskusi Publik Hubungan Pusat Dan Daerah Camat Purwokerto Timur Targetkan Imunisasi 95 Persen Antisipasi KLB Polio cVDPV2 Solidaritas Seribu Pemuda Kota Bekasi Akan Hadiri Orasi Politik Caleg Afrizal dan Romi Bareno

Nasional · 6 Jul 2025 19:33 WIB ·

Ketahanan Keluarga Jadi Fokus Utama dalam Pembangunan Nasional, Ungkap Prof. Euis Sunarti


 Ketahanan Keluarga Jadi Fokus Utama dalam Pembangunan Nasional, Ungkap Prof. Euis Sunarti Perbesar

SILUMANEWS.COM – Jakarta, Ahad, 6 Juli 2025 – Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Koalisi Nasional Perlindungan Keluarga (KNPK) Indonesia berlangsung di Ruang Auditorium Lantai 2 Perpusnas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Ahad pagi membahas pentingnya ketahanan keluarga sebagai basis pembangunan nasional. Narasumber utama, Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si, menegaskan bahwa ketahanan keluarga fisik, ekonomi, sosial, dan psikologis harus menjadi fokus utama dalam setiap kebijakan pembangunan.

Menurut Prof. Euis, ketahanan keluarga dibangun melalui pendidikan yang menghasilkan individu dengan kematangan mental, spiritual, sosial, dan emosional. Hal ini berimplikasi pada pengambilan keputusan yang tepat dalam keluarga serta peran yang efektif dalam membangun kualitas generasi masa depan.

Selain pendidikan, ketahanan ekonomi keluarga juga menjadi kunci agar keluarga mampu menjalankan fungsi dan tugasnya, seperti memberikan asupan gizi yang baik dan menghindari stunting pada anak. Prof. Euis menjelaskan, sistem ekonomi yang sehat dengan lapangan pekerjaan yang layak dan sistem upah yang mensejahterakan memungkinkan keluarga memiliki pilihan dalam peran kerja orangtua, termasuk fleksibilitas kerja dari rumah (WFH/WFA).

“Pembangunan ramah keluarga harus terintegrasi dalam pembangunan reguler seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan sosial. Tidak ada sektor pembangunan yang berdiri sendiri tanpa berdampak pada keluarga,” kata Prof. Euis.

Ia juga menyoroti perlunya dukungan kebijakan pemerintah dan non-pemerintah untuk menjadikan keluarga sebagai basis kebijakan sesuai Undang-Undang. Sistem transportasi yang memudahkan mobilitas tanpa mengorbankan waktu bersama keluarga, serta sistem hukum yang kondusif bagi investasi dan penciptaan lapangan kerja, merupakan bagian dari pembangunan yang mendukung ketahanan keluarga.

Namun, Prof. Euis mengakui bahwa pembangunan saat ini belum sepenuhnya berjalan sejalan dengan konsep ketahanan keluarga. Oleh karena itu, upaya pengesahan Undang-Undang Ketahanan Keluarga dianggap penting untuk memastikan seluruh kementerian dan pihak terkait mengintegrasikan fokus pada keluarga dalam setiap kebijakan dan program.

“Undang-Undang Ketahanan Keluarga bukan hanya mengatur secara spesifik, tetapi memberikan mandat agar keluarga menjadi titik sentral pembangunan nasional,” pungkasnya.

Reporter: Denis

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Santri Untuk Negeri, Cahaya Untuk Bekasi

23 Oktober 2025 - 08:00 WIB

BKSAP DPR RI Apresiasi Prancis Akui Palestina

29 Juli 2025 - 11:09 WIB

Waspadai Distorsi Sejarah Baru

9 Juli 2025 - 19:46 WIB

BKSAP DPR RI Kecam Israel atas Gugurnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam Serangan Brutal

4 Juli 2025 - 09:29 WIB

Kemenag Luncurkan 10 Program Peaceful Muharram 1447 H: Wujud Harmoni Manusia dan Alam

20 Juni 2025 - 16:23 WIB

Jadi Amirulhajj, Jendral Dudung Pastikan Kenyamanan Jemaaah Haji Indonesia

1 Juni 2025 - 21:52 WIB

Trending di Nasional