SILUMANEWS.COM – Dalam kasus kekerasan yang dialami anak Indonesia khususnya di Jakarta kian merajalela yang menyebabkan kerusakan mental maupun karakter yang dialami sang anak. Bagaimana, kita sebagai orang dengan potensi yang jauh lebih baik dapat berperan membantu menangani serta sebagai pendamping lanjutan para penyintas anak, dalam proses reintregitas sosial anak.
Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah bekerjasama dengan Asosiasi Pusat Studi Wanita/Gender dan Anak Indonesia (ASWGI) mengadakan acara Channeling dan Gelar Karya dengan tema Peningkatan Resiliensi dan Penguatan Karakter Anak Penyintas Kekerasan (lanjutan). Program ini berlangsung dengan dukungan yang diberikan oleh Kementerian Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (KemenPPPA).
Di tahun keduanya ini, sebanyak 34 anak yang berhasil dibantu melalui program ini. Dengan adanya program ini membantu anak-anak penyintas untuk kembali merasa hidup normal sebagaimana semestinya.
“Program ini bekerja memfasilitasi, memberikan pendampingan dan mengantarkan anak-anak kita yang kebetulan memiliki situasi khusus sehingga kemudian mereka merasa bisa hidup normal dan kembali ke masyarakat sebagaimana semestinya,” ujar Dr. Yasnita, MM selaku Tim LPPM Universitas Negeri Jakarta dalam sambutannya pada Senin, (8/7/2024).
Dengan memberikan keberlanjutan hidup seperti pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan lainnya serta membantu menggali potensi soft skill maupun hard skill dan juga bakat yang ada pada diri anak seperti seni, olahraga, dan lainnya yang membantu anak dapat merasa berharga dan berani mempunyai mimpi.
Senada dengan Ismunawaroh selaku Direktur Yayasan Cagar Fondation “Anak-anak yang datang pada hari ini akan kami channeling kan dengan memberikan keberlanjutan hidup seperti pendidikan, kesehatan serta kebutuhan lainnya,” jelasnya.
Sebagaimana hal yang dilakukan anak-anak pada kesempatan ini dengan sesi melukis yang disediakan penyelenggara. Adapun anak-anak yang memberikan penampilan seperti Bunga, salah seorang anak yang membacakan puisi berjudul hijrah, kemudian Hafiz yang dengan jari-jemarinya dan suara indahnya yang melantunkan sholawat sambil memainkan darbuka.
Walaupun mereka anak-anak yang memiliki berkebutuhan khusus dapat membuktikan bahwa mereka punya kesempatan untuk dapat berkembang menjadi lebih hebat.
Kemudian, Nina seorang guru dan juga pendamping dari ananda Fassabih yang bersekolah di salah satu SD yang ada di Kemanggisan, Jakarta Barat mengatakan “Selama kurang lebih 2 tahun mendampingi serta memberikan fasilitas pada Fassabih, sekarang anak itu bisa masuk ranking 10 besar dikelasnya bahkan menduduki ranking 8,” katanya.
Terbukti bahwa dengan ketekunan dan kesabaran dari para pendamping, serta pemberian kesempatan dan fasilitas yang tepat, anak-anak penyintas dapat mengembangkan potensi mereka dengan optimal.
Pendamping yang berdedikasi mampu menciptakan lingkungan yang mendukung dan aman, yang sangat penting untuk proses pemulihan dan perkembangan anak-anak penyintas. Dengan bimbingan yang penuh perhatian, mereka dapat meraih pencapaian yang sebelumnya tampak tidak mungkin. Sehingga, keberhasilan anak-anak penyintas dalam mengembangkan potensi mereka merupakan bukti nyata dari pentingnya peran pendamping yang tekun dan sabar.
Diakhir kata Dr. Ikhlasiah Dalimonthe, M.Si selaku Tim Ahli ASWGI menuturkan “Tujuan akhir program ini adalah anak-anak kita ini bisa menjadi 2P harapannya seperti itu yaitu Pelopor dan Palapor,”
Kegiatan ini juga dirangkai dengan pelantikan Duta Pelopor dan Duta Pelapor Nasional 2024, yaitu Ananda Hafiz dan Adinda Wardah. Diharapkan dengan adanya program ini, banyak anak-anak penyintas kekerasan yang mungkin merasa hancur atau tidak berharga dapat bangkit dari keterpurukan dan menemukan kembali rasa percaya diri mereka.
Lebih dari itu, mereka bisa menjadi pelopor dan pelapor jika kejadian serupa menimpa teman-teman mereka, membantu menciptakan komunitas yang lebih peduli dan responsif terhadap kekerasan. Dengan demikian, program ini tidak hanya membantu pemulihan individu tetapi juga berkontribusi pada pencegahan kekerasan di masa depan. (Vigna)