SILUMANEWS.COM – Internasional, Salah seorang relawan Indonesian Red Crescant Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), dr. Mueen Al Shurafa, Sp.An telah gugur (syahid) akibat serangan bom secara brutal yang terjadi pada Ahad (5/11/2023) menghantam rumahnya di Gaza, Palestina.
Dr. Mueen Al Shurafa, seorang dokter spesialis, telah memberikan bantuan medis yang sangat penting di daerah yang seringkali mengalami konflik. Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) BSMI, Muhammad Djazuli Ambari, S.K.M., M.Si, mengungkapkan keprihatinan mendalam dan ucapan belasungkawa tulus atas pengorbanan seorang dokter yang keahliannya sangat dibutuhkan, terutama mengingat lonjakan baru-baru ini dalam serangan bom fosfor yang tidak berpihak oleh Israel terhadap warga sipil Palestina.
Perjalanan Dr. Mueen Al Shurafa dimulai di Palestina, negara asalnya, di mana ia menerima beasiswa untuk mengejar studi pascasarjana di bidang anestesiologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2010. Dedikasinya terhadap pendidikan medis berlanjut saat ia mendaftar dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesi di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) di Solo pada tahun 2014. Setelah menyelesaikan spesialisasi anestesiologi pada tahun 2018, ia kembali ke tanah kelahirannya, Gaza, Palestina, untuk melayani komunitasnya.
Kepulangan Dr. Mueen Al Shurafa, Sp.An, sangat dinanti-nantikan karena keahliannya dalam anestesiologi memenuhi kebutuhan penting di Gaza. Perannya sangat vital dalam memberikan anestesi segera dan melakukan operasi penyelamatan nyawa pada individu yang terluka akibat konsekuensi perang. Pengabdian tanpa pamrih ini menempatkannya di garis depan, menyelamatkan banyak nyawa di tengah konflik.
Kehilangan Dr. Mueen Al Shurafa sangat dirasakan, bukan hanya oleh komunitas BSMI, tetapi juga oleh jaringan kemanusiaan global. Pengorbanannya menjadi pengingat tegas akan tantangan yang dihadapi oleh mereka yang mendedikasikan hidup mereka untuk menyelamatkan orang lain di zona konflik, dan kenangannya akan selalu dihormati.