SILUMANEWS.COM – Alumni SMPN 1 Kota Bekasi angkatan tahun 1988 atau Sahabat 88 menggelar khitan/sunat massal di Rawa Pasung pada Sabtu (18/12/2021). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai agenda rutin akhir tahun Sahabat 88, tepatnya di bulan Desember.
Ketua Pelaksana Kegiatan Erlien Kusdiyarsih, mengaku senang dengan antusiasme peserta apalagi ini bertepatan dengan ulang tahunnya. “Ini kan sudah jadwal rutin tiap jadwal Desember kita Adain biasanya tempatnya berpindah-pindah. Di sekitar tempat Sahabat kita,” kata Erlien.
Sebanyak 47 anak peserta dikhitan dengan menggunakan metode laser atau electrical cauter oleh 3 dokter dan dibantu 2 tenaga kesehatan.
Selain mendapat bantuan khitan, para peserta juga mendapatkan peralatan sekolah, uang saku dan pakaian muslim.
Hadir dalam acara Sahabat 88 (para alumni SMPN 1 Kota Bekasi), Lurah Kotabaru, Agus Makmun, Ketua RT Satibi serta Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat kampung Rawa Pasung RT. 005/001, Kelurahan Kotabaru, Bekasi Barat.
Erlien bercerita, Sahabat 88 awalnya hanya berkegiatan reuni biasa dengan agenda kumpul, makan dan minum biasa. Akhirnya setelah berembuk bersama, terbentuklah Yayasan Sahabat 88. Jumlah alumni sendiri kurang lebih 325 orang dan Erlien mengaku semua anggota aktif.
“Kegiatan yang rutin kunjungan ke guru SMPN 1 Kota Bekasi. Biasanya Menjelang lebaran. Guru-guru zaman kita SMP. Mereka setiap mau lebaran jadinya nungguin kita. Paling nggak kita Silaturahmi. Menemui guru. Akhirnya dikangenin,” ujarnya.
Selain itu ada program Kurban setiap Idul Adha. Lokasinya pun berpindah-pindah di sekitar kediaman Sahabat 88. “Di mana ada sahabat 88 kita Adain. Atau atas persetujuan teman-teman,” tukasnya.
Adapun para peserta sunat massal hari ini tidak terbatas kota Bekasi tapi juga ada dari Tambun, kabupaten Bekasi.
“Insya Allah kita lebih luas lagi. Kita pertahankan jadwal rutin yang sudah ada. Prinsipnya di mana kita berikan manfaat,” imbuhnya.
Untuk solidaritas korban bencana seperti di Semeru, NTT dan lain-lain, Erlien mengaku pihaknya sudah secara otomatis akan bergerak baik dengan kumpulkan donasi atau bergerak sebagai relawan ke lokasi bencana.
“Terkait bencana, biasanya sudah ada agenda sendirinya. Kita otomatis. Atau relawan juga dari sahabat. Rencananya ada teman kita jadi relawan ke sana. Kita support,” pungkasnya. (Denis)