SILUMANEWS.COM – BANYUMAS – Musim kemarau panjang dialami oleh masyarakat Indonesia sejak 2 bulan terakhir, berdampak pada terjadinya kekeringan di banyak wilayah, termasuk wilayah Kabupaten Banyumas.
FPKS Kabupaten Banyumas melalui program PKS Peduli Masyarakat bekerjasama dengan struktur DPC PKS Cilongok menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan di wilayah Cilongok Selatan dan Purwojati.
Wilayah Cilongok Selatan dan Purwoajti hampir setiap musim kemarau mengalami dampak kekeringan cukup tinggi.
“Sampai hari ini sebanyak 30 rit atau 60 ribu liter air bersih telah kita kirimkan bagi warga di wilayah Cilongok Selatan dan Purwojati yang memiliki tingkat kekeringan cukup tinggi. Pada tanggal 19 September lalu kita mengirimkan air bersih ke desa Panusuban dan Cipete sebanyak 5000 liter air bersih, dan hingga hari ke-17 ini yakni pada tanggal 21 September 2023 ke desa Rancamaya,” papar Ketua Fraksi PKS, Setya Arinugraha pada Jumat (22/09/2023).
Menurut data BPBD terdapat 10 kecamatan dengan jumlah 5.033 warga di 14 desa mengalami kekurangan ketersediaan air bersih sebagai dampak kekeringan tersebut. Wilayah kecamatan di Banyumas yang tingkat kekeringan tinggi antara lain Gumelar, Purwojati, Somagede, Jatilawang, Cilongok, dan Ajibarang.
Pengiriman air bersih ini dikawal dan didukung oleh anggota fraksi PKS Dedi Supriyanto, Atik Luthfiyah dan Joko Purnomo, sekaligus untuk menyapa langsung masyarakat terdampak kekeringan.
Lebih Jauh, Setya Arinugraha melalui pesan seluler menyampaikan informasi bahwa Fraksi PKS sudah mengupayakan untuk solusi masalah kekeringan di beberapa tempat sifatnya permanen yakni dengan mengawal pembangunan sumur dalam.
“Kami berupaya menghadirkan solusi yang lebih bisa membantu masayarakat yang mengalami dampak kekeringan ini secara permanen, melalui upaya mengawal pembangunan sumur dalam di beberapa wilayah terdampak diantaranya di wilayah dapil 6 yaitu desa Cipete, Kasegeran, Tamansari dan Kaliputih.” imbuhnya.
FPKS juga mendorong pemerintah daerah Kabupaten Banyumas agar lebih memprioritaskan daerah terdampak kekeringan dengan memberikan solusi bagi daerah-daerah yang mengalami kekeringan secara rutin.
“Kami terus mendorong pemerintah daerah untuk memprioritaskan daerah-daerah yang potensi mengalami kekeringan untuk diberikan solusi, sebab ini sudah rutin tiap tahun,” pungkas Ari. (Tan)