SILUMANEWS.COM – Plt Wali Kota yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi Tri Adhianto menjadi salah satu kandidat di Pilkada tahun 2024. Namanya belum lama berkibar di dunia perpolitikan.
Namanya baru muncul menjelang Pilkada Kota Bekasi tahun 2018 lalu. Adalah Wali Kota Bekasi petahana saat itu, Rahmat Effendi yang mengajak Tri Adhianto terjun ke dunia politik. Sebelumnya Tri Adhianto adalah ASN pejabat karier di lingkungan Pemkot Bekasi. Ia cukup lama berkarir di Dinas Perhubungan dan Dinas Bina Marga Kota Bekasi. Jabatan terakhirnya adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bekasi.
Menjadi Kader PAN Saat Masih Berstatus Sebagai ASN
Petualangan politik Tri Adhianto dimulai dengan menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN). Saat itu 8 Januari 2018, Tri Adhianto masih tercatat sebagai ASN di Kota Bekasi. ASN tidak boleh aktif sebagai anggota partai politik, tetapi Tri Adhianto saat itu sudah berani melanggar peraturan karena telah digadang-gadang oleh beberapa partai politik untuk maju di Pilkada 2018.
“Ketika tanggal 12 Februari (2018-red) sudah ditetapkan, setelah itu saya akan mengundurkan diri,” kata Tri Adhianto saat itu.
Dilantik Bareng Rahmat Effendi Pimpin Kota Bekasi
Pasangan Rahmat Effendi – Tri Adhianto yang didukung oleh delapan partai politik diantaranya: Golkar, PAN, PPP, Hanura, PKB, Nasdem, PKPI dan PDI Perjuangan, berhasil memenangi pertarungan Pilkada tahun 2018, mengalahkan calon yang diusung PKS – Gerindra yaitu Nur Supriyanto – Adhy Firdaus.
20 September 2018 pasangan Rahmat Effendi – Tri Adhianto dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi periode 2018-2023. Identitas politik mereka saat itu adalah Rahmat Effendi yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi dan Tri Adhianto yang menjadi kader PAN Kota Bekasi.
Loncat ke PDIP dan Say Goodbye PAN
Petualangan Tri Adhianto di Partai Amanat Nasional (PAN) tak berlangsung lama dan hanya dalam hitungan belasan bulan.
Setelah sempat mengenakan jaket Partai Golkar dalam sebuah acara, tiba-tiba nama Tri Adhianto muncul dalam Musyawarah Cabang PDI Perjuangan Kota Bekasi. Meski diwarnai protes kader akar rumput, tetapi akhirnya Tri Adhianto sukses merebut PDI Perjuangan Kota Bekasi dari tangan kader-kader akar rumput.
Minggu, 14 Juli 2019, Tri Adhianto terpilih sebagai Ketua DPC PDI P untuk masa jabatan 2019-2024 setelah partai bergambar Banteng ini mengadakan Konferensi Cabang (Konfercab) PDI Perjuangan di Hotel Aston Imperial, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Masuknya Tri Adhianto ke PAN lalu kemudian loncat ke PDI Perjuangan hanya berjarak belasan bulan dan belum genap dua tahun.
Jadi Plt, Pasca Wali Kota Ditangkap KPK
Seperti De Javu, jika sebelumnya Wali Kota dari PDI Perjuangan Mochtar Mohamad yang ditangkap KPK, lalu kemudian politisi Partai Golkar Rahmat Effendi yang naik menjadi plt wali kota, pada 5 Januari 2022 terjadi sebaliknya. Wali Kota dari Partai Golkar Rahmat Effendi yang ditangkap KPK, lalu kemudian wakil wali kota yang dari PDI Perjuangan Tri Adhianto yang naik menjadi pelaksana tugas wali kota.
Perilaku Kutu Loncat yang Meresahkan
Perpindahan kendaraan politik Tri Adhianto dalam waktu singkat, guna melancarkan ambisinya menjadi Wali Kota Bekasi pernah dibahas pengamat politik Bekasi.
Pemerhati Kebijakan dan Pelayanan Publik Bekasi, Didit Susilo memandang, kader kutu loncat secara pragmatisme politik memang kurang baik.
“Sebagai partai penguasa di pemerintahan khususnya pusat, PDI Perjuangan tentu memiliki portofolio politik yang signifikan bagi Tri yang berasal dari birokrat. Terkait politisi yang kutu loncat biarkan publik saja yang menilai,” ujar Didit pada Senin (15/7/2019).
——-
Berita terkait :
https://megapolitan.antaranews.com/berita/36064/kadis-pupr-bekasi-resmi-jadi-kader-pan
https://www.google.com/amp/s/metro.sindonews.com/beritaamp/1420479/171/2-tahun-jadi-kader-pan-wakil-wali-kota-bekasi-kini-jabat-ketua-pdip-bekasi
https://posbekasi.com/2018/01/09/jadi-kader-pan-tri-adhianto-mundur-dari-pns-setelah-pasti-dampingi-pepen/
https://wartakota.tribunnews.com/2019/07/15/disebut-kutu-loncat-tri-adhianto-bantah-berikan-mahar-pindah-dari-pan-ke-pdi-perjuangan