SILUMANEWS.COM – Sekjen Badan Kekeluargaan Masyarakat Bekasi (BKMB) Bhagasasi, Dr. Andi Sopandi M.Si. menyatakan penduduk Bekasi ini sangat mirip dengan potret masyarakat ditingkat nasional.
Generasi milenium 27% (usia lahir tahun 1970 sampai dengan 1980), Generasi Z 21% (usia lahir tahun 1980 hingga 2012) dan Post Z 20% (lahir diatas tahun 2013).
“Komposisi penduduk kita itu 65 persen, hasil survei keorganisasian kita harus merespon komposisi penduduk sekarang ini lebih kepada pendekatan digital, termasuk juga yang berkaitan dengan pemilu harus memperhatikan komposisi penduduk sekarang,” ungkapnya kepada bekasimedia.com Kamis (22/9/2022).
Beranjak dari kondisi ini, kata Andi, BKMB Bhagasasi harus mencoba merangkul anak-anak muda generasi milenial (gen Z dan post Z) untuk berkontribusi di BKMB bagi masyarakat Bekasi. Hal ini merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan segera sebagai sebuah gerakan perubahan di tubuh BKMB Bhagasasi.
BKMB Bhagasasi adalah lembaga adat dan budaya masyarakat kota dan kabupaten Bekasi (Bekasi raya) bertujuan untuk ikut memberikan kontribusi bagi pembangunan di kota Bekasi.
“Secara statistik orang Bekasi ini tinggal 21 persen. Lembaga BKMB Bhagasasi ruang lingkupnya tidak hanya di kota Bekasi namun juga di kabupaten Bekasi (Bekasi raya) jadi tidak tersekat oleh wilayah administratif. Saat ini kami sedang melakukan pengembangan formasi baru sehingga visi dan misinya ada yang sifatnya internal dan eksternal,” ujarnya.
Di internal pertama, kita membangun infrastruktur Markas Besar (Mabes) BKMB Bhagasasi menjadi rumah bagi orang Bekasi, bukan hanya orang Betawi tapi juga masyarakat pendatang (urban) bisa hadir disini.
Kedua, BKMB Bhagasasi harus mempunyai program rutin secara internal yang diharapkan bisa menjadi media untuk membangun komunikasi.
“Semalam beberapa kegiatan juga sudah kita data, pertama sastra rebo malam kemisan tiap minggu ketiga. Kemudian ada juga latihan silat Bekasi setiap rebo malam kamis minggu kedua, karena silat Bekasi ini beda dengan silat prestasi. Banyak jurus-jurus tradisional yang hampir punah kalo tidak kita wadahi ini akan hilang. Termasuk beda antara golok dengan bendo Bekasi dan kita juga lagi ada pengembangan golok bekasi, bagaimana filosofinya nanti kita juga akan ada diskusi tentang golok khas bekasi,” jelasnya.
Alhamdulillah sudah ada gerakan moral bang Jiung ‘golok terbang’ bergabung dengan kita. Kemudian setiap hari minggu kita sudah jadualkan kegiatan senam mulai dari jam 08.00 hingga 10.00, dimana BKMB ini juga terus bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Setelah itu ada juga program latihan tari Bekasi mulai jam 10.00 untuk hari Sabtu dan Minggu dan juga dipakai untuk latihan Barongsai sebagai upaya BKMB ini bukan milik orang Bekasi saja, ada toleransi, silaturahim dengan masyarakat keturunan Cina
Ada juga program Diskusi rutin seperti yang sudah kita lakukan diskusi masalah kebangsaan dan toleransi. Untuk itu kita juga akan mengembangkan program Podcast
Namun dari segi internal yang mengarah ke eksternal bagaimana kita bisa memposisikan potensi potensi anak anak muda Bekasi dalam posisi posisi strategis. BKMB selama ini lebih kental dengan kotanya dari pada kabupatennya maka sekarang ini organisasi juga sudah mulai merubah harus ada kordinator wilayah kota dan kabupaten, karena dinamika di kabupaten ini yang dulu biasa saja sekarang sudah luar biasa.
Sekarang ini sudah mulai tumbuh organisasi lokal dengan bidang bidang tertentu. Ada yang berkontribusi berkaitan dengan limbah industri bahkan keamanan. Nah BKMB tidak main kesisi itu seperti ormas lain tapi kita lebih kepada organisasi adat dan budaya, oleh karenanya nanti kita juga akan ada dewan adat, maka dewan adat inilah yang nantinya akan mempersatukan ormas ormas yang ada di Bekasi
Bidang-bidang di BKMB
●Bidang Organisasi dan Kerjasama
●Bidang Pemuda, Seni dan Olahraga
●Bidang Hukum
●Bidang Usaha Ekonomi Mikro, Koperasi dan Perdagangan
●Bidang Kajian Strategis dan Lingkungan Hidup
●Bidang Seni Budaya dan Sejarah
Menurutnya, nantinya semua bidang harus merefleksikan seluruhnya dan tidak hanya satu bidang. Misalnya dirinya mengusulkan di BMKB harus ada Barisan Muda BKMB untuk merangkul anak anak muda.
Dibutuhkan support lebih ketika bicara anak muda. Semenjak menjelang pandemi Covid-19 lembaga ini sempat agak redup sehingga BKMB ini mau tidak mau harus merubah visinya dan hal ini sudah dilontarkan kepada para petinggi BKMB untuk tidak mengesampingkan anak anak muda yang kental dengan dunia gadgetnya tapi bagaimana merangkul mereka kedalam wadah wadah yang ada.
“Responnya cukup tinggi setelah saya ungkapkan komposis milenial gen Z dan Pos Z agar kita berorganisasi tidak seperti dulu lagi
Anak anak muda sekarang lebih suka berkumpul di warung warung kopi dari pada berorganisasi, hedonis, tapi bagaimana cara kita mengarahkan kepada kegiatan kegiatan positif,” pungkasnya. (Denis)