SILUMANEWS.COM, GARUT – Belum selesai masyarakat Garut hadapi bencana banjir bandang, bencana baru kembali terjadi. Kali ini bukan bencana alam tapi justru bencana moral yang terjadi saat umat Islam Garut ramai merayakan hari raya Idul qurban, gegap gempita menyambut tahun baru Islam dan menjadi tuan rumah Forsadin tingkat Jawa Barat.
Wakil ketua Komisi 4 DPRD Garut, Karnoto, S.Kep M.Si pun angkat bicara, “Sungguh memperihatinkan, bencana alam dan moral silih berganti menerjang Garut. Ditengah predikat sebagai kota santri dengan ribuan pesantren tersebar di berbagai pelosok daerah, namun generasi mudanya kerap kali berperilaku amoral. Ini harus menjadi bahan renungan bersama,” ungkapnya Rabu (3/8/2022).
Diketahui, sejak beberapa tahun terakhir Garut memang kerap kali mengalami kasus amoral. Sebut saja kasus kematian remaja karna minuman oplosan, vidio porno VN, kasus asusila anak dibawah umur, kasus peredaran narkoba, kasus bunuh diri. Kini kasus vidio panas melibatkan janda muda asal Sukawening Garut kembali viral. Polres Garut pun telah bertindak cepat. Wanita berusia 20 tahun yang berinisial DCAN pada hari Ahad (31/7) ditangkap saat berada di apartemen kawasan Cihampelas Bandung.
Menurut politisi PKS ini, kejadian tersebut semakin menguatkan DPRD kabupaten Garut untuk segera mengangkat Raperda Fasilitasi Pesantren menjadi Raperda Inisiatif DPRD tahun 2022.
“Dalam rangka penguatan peran dan fungsi pesantren sebagai benteng moral untuk menangkal terjadinya dekadensi moral muda-mudi Garut, maka Raperda fasilitasi pesantren harus segera dibahas dan disahkan oleh DPRD Garut. Semoga peristiwa serupa tidak kembali terjadi di masa depan”. terang Karnoto yang juga wakil Ketua Fraksi PKS Garut.
Di tempat terpisah melalui sambungan seluler, Kepala Kemenag Garut Dr. Cece Hidayat menyampaikan keperihatinan dan sejalan dengan DPRD Garut untuk menggolkan Raperda pesantren. “Sungguh saya perihatin atas maraknya perilaku amoral pada muda mudi kita. Saya berharap DPRD Garut yang sedang menginisiasi Raperda fasilitasi pesantren bisa segera dituntaskan. Agar ribuan pesantren di Garut semakin berdaya guna dalam mencegah dan memberantas berbagai kemaksiatan di tengah masyarakat,” jelas Cece penuh harap.
Pantauan media, dua Raperda inisiatif DPRD telah masuk Prolegda dan sedang digodog oleh Bapemperda yakni, Raperda tentang Fasilitasi Pesantren dan Raperda tentang Pelestarian Domba. Jika memungkinkan kedua Raperda tersebut akan segera dibahas dan disahkan pada tahun sidang ke 2 DPRD Garut. (*)