Menu

Mode Gelap
LSM Trinusa Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Cakada Bekasi Semua Bisa Umroh Jalin Kolaborasi Untuk Baitullah Dengan Lembaga Amil Zakat Serap Aspirasi Masyarakat Hj. Nur Azizah Tamhid Gelar Diskusi Publik Hubungan Pusat Dan Daerah Camat Purwokerto Timur Targetkan Imunisasi 95 Persen Antisipasi KLB Polio cVDPV2 Solidaritas Seribu Pemuda Kota Bekasi Akan Hadiri Orasi Politik Caleg Afrizal dan Romi Bareno

Ekonomi · 8 Jul 2022 14:14 WIB ·

Ketua FKHN Jabar Sayangkan Diamnya Organisasi Profesi Perjuangkan Nasib Honorer Kesehatan


 Ketua FKHN Jabar Sayangkan Diamnya Organisasi Profesi Perjuangkan Nasib Honorer Kesehatan Perbesar

SILUMANEWS.COM – BANDUNG – Tidak kunjung mendapat kepastian terkait skema pengangkatan tenaga honorer kesehatan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) PPPK, sejumlah honorer dari berbagai profesi kesehatan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Honorer Nakes (FKHN) provinsi Jabar berkumpul merancang langkah langkah perjuangan.

Ketua FKHN Jabar, Ade Yonendri menyayangkan lemahnya peran organisasi profesi yang dinilai membiarkan tenaga honorer berjuang sendirian menghadapi penghapusan honorer kesehatan pasca terbitnya Surat Edaran Kemenpan RB.

“Kami seolah dibiarkan, disuruh berjuang sendiri. Apa gunanya ada organisasi profesi kesehatan. Mana peran Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium klinik Indonesia (PATELKI) selama ini dalam membela nasib para honorer,” ujarnya.

Pertemuan yang dihadiri oleh puluhan utusan honorer nakes dari 17 kabupaten/kota di Pasteur, Bandung pada Rabu (6/7) kemarin membahas tentang nasib honorer nakes pasca diterbitkannya Surat Edaran (SE) Kemenpan RB tentang penghapusan honorer serta strategi advokasinya.

“Hari ini seluruh honorer kesehatan merasa terancam dengan skema penghapusan honorer oleh Kemenpan RB sementara quota formasi PPPK nya belum jelas, kalaupun muncul quotanya sangat kecil. Saya heran dengan organisasi organisasi profesi yang menaungi para tenaga kesehatan, kenapa diam. Tak ada upaya apapun untuk membela anggotanya,” tanya Suhendri salah seorang honorer asal Karawang.

Sementara itu, Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) provinsi Jawa Barat Bidang Pemberdayaan Politik, Karnoto, S.Kep., M.Si mengklarifikasi bahwa tuduhan honorer tidak benar jika pihaknya dikatakan tidak memperhatikan nasib para tenaga honorer kesehatan.

“Selama ini PPNI Jabar dan Organisasi Profesi (OP) kesehatan lainnya tentu tidak tinggal diam. PPNI secara aktif melakukan koordinasi, konsultasi dengan Dinkes, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan instansi terkait. PPNI juga aktif melakukan pendataan honorer karena tidak terpublikasi media saja sehingga seolah olah kami tidak peduli nasib Honorer,” Jelas Karnoto kepada silumanews.com Kamis (7/72022).

Hal senada juga disampaikan ketua PDGI Jabar drg. Rahmat Juliadi yang mengatakan perlu diperbaiki komunikasi dan koordinasi antara honorer dengan induk organisasinya.

“Pastilah kami juga membela nasib para honorer kesehatan, mungkin perlu diperbaiki saja komunikasi dan koordinasinya antara para honorer dengan induk organisasinya, agar langkah langkah kita bisa sinergi. PDGI nanti akan menggalang konsolidasi OP kesehatan se Jabar untuk menyikapi nasib honorer,” terangnya.

Lebih lanjut Karnoto menambahkan, diterbitkannya PP 48 tahun 2005 tentang pengangkatan honorer dan PP 49 tahun 2018 tentang manajemen PPPK memang dimaksudkan baik dan mulia yakni untuk memastikan status kepegawaian dan gaji honorer agar lebih manusiawi.

Namun, kata dia, tatkala sistem penggajian diserahkan kepada daerah sesuai Perpres 98 tahun 2020 disitulah nasib honorer jadi tidak jelas. Karena kemampuan keuangan daerah sangat terbatas. Akhirnya kebijakan menjadi blunder.

“Sungguh tragis nasib pasukan penanggulangan Covid-19 garda terdepan, jika akhirnya harus terdepak. Semoga nasib baik bersama mereka,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Baca Lainnya

Legislator PKS: Pemerintah Perlu Waspada Tekanan Ekonomi pada Februari Belum Berakhir

18 Maret 2025 - 21:46 WIB

Berdayakan Ekonomi Keluarga, RKI Ciambar Ajak Warga Pelatihan Membuat Bolu Karamel

27 Januari 2025 - 09:14 WIB

PKS Ingatkan Pemerintahan Prabowo Rendahnya Pendapatan Jadi Tantangan Kinerja APBN 2024

16 November 2024 - 09:22 WIB

Aktivis Anti Korupsi Bekasi yakin Tri Adhianto Akan Diproses, Hanya Tunggu Waktu

11 November 2024 - 11:48 WIB

Pendapatan Pajak Anjlok, Legislator PKS Desak Pemerintah Rem Belanja Tidak Produktif

5 November 2024 - 14:54 WIB

Komunitas Kicau Mania Ambon Jadi Ajang Kopdar Pecinta Burung

19 Oktober 2024 - 13:14 WIB

Trending di Komunitas