Menu

Mode Gelap
LSM Trinusa Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Cakada Bekasi Semua Bisa Umroh Jalin Kolaborasi Untuk Baitullah Dengan Lembaga Amil Zakat Serap Aspirasi Masyarakat Hj. Nur Azizah Tamhid Gelar Diskusi Publik Hubungan Pusat Dan Daerah Camat Purwokerto Timur Targetkan Imunisasi 95 Persen Antisipasi KLB Polio cVDPV2 Solidaritas Seribu Pemuda Kota Bekasi Akan Hadiri Orasi Politik Caleg Afrizal dan Romi Bareno

Gaya Hidup · 10 Mei 2022 14:24 WIB ·

UNSUBCRIBE PODCAST DEDDY CORBUZIER


 UNSUBCRIBE PODCAST DEDDY CORBUZIER Perbesar

By. Satria hadi lubis

Saya dapat mengerti mengapa banyak orang melakukan unsubcribe atau unfollow terhadap podcast Deddy Corbuzier (seperti berita di bawah ini) setelah podcastnya di Youtube menampilkan pasangan sesama jenis pada 7 Mei 2022 yang lalu.

Banyak orang yang kecewa, geram, dan prihatin mengapa konten penyimpangan seksual itu dipublish secara terbuka. Bagi kebanyakan orang tak selayaknya sesuatu yang menyimpang dan selama ini hanya ada di lingkungan underground ditampilkan secara terbuka, seakan-akan ingin mentolerir perilaku menyimpang tersebut. Apalagi untuk negara Indonesia yang berlandaskan Pancasila, dengan berbudayakan Ketuhanan Maha Esa, dimana tidak ada satu agamapun di dunia yang membolehkan hubungan sesama jenis.

Dengan argumen yang tampak terlihat cerdas, salah satu narasumber di podcast tersebut mengatakan bahwa ia menjadi penyuka sesama jenis karena dari lahir sudah begitu (sudah merupakan takdir Tuhan), sehingga secara tak langsung ia mengatakan bahwa perbuatannya itu tidak salah.

Pertanyaannya adalah jika menyukai sesama jenis adalah dari lahir (takdir Tuhan) mengapa sekarang ini jumlah mereka MAKIN BANYAK? Bukankah itu merupakan bukti bahwa ada propaganda di dalamnya? Propaganda tentang penyimpangan seksual yang dikamuflase sebagai jalan hidup yang lebih enak dan lebih membahagiakan? Yang disebar melalui berbagai sarana komunikasi modern dan melalui lingkungan pergaulan yang liberal?

Jika kaum penyuka sesama jenis yang jumlahnya makin banyak itu berargumentasi bahwa mereka itu dari lahir memang sudah suka sesama jenis, maka pertanyaannya adalah mungkinkah Tuhan merubah takdir-Nya? Dari yang semula kaum penyuka sesama jenis itu sedikit sekali menjadi jauh lebih banyak dengan tujuan agar manusia musnah? Sebab jika kaum penyuka sesama jenis dibiarkan makin banyak maka ujungnya adalah kemusnahan masa depan manusia (mereka tak bisa melahirkan, sehingga manusia tak bisa berkembang biak). “Sekejam” itukah skenario Tuhan untuk memusnahkan manusia dengan memperbanyak kaum penyuka sesama jenis?

Sepertinya argumen yang lebih masuk akal adalah argumen pertama. Yakni penyuka sesama jenis makin banyak karena ada kerja sistematis untuk memprogandakannya atas nama kebebasan moral (ideologi liberalisme). Apalagi banyak juga penelitian dan berbagai pendapat pakar psikologi dan kesehatan yang berpendapat bahwa penyuka sesama jenis adalah akibat salah lingkungan pergaulan.

Dari sini kita paham mengapa sebagian besar masyarakat Indonesia kecewa dengan podcast Deddy Corbuzier yang seakan ingin “mengedukasi” masyarakat Indonesia bahwa penyuka sesama jenis itu sudah seharusnya dianggap wajar dan tidak perlu lagi dilakukan secara sembunyi-sembunyi seperti yang sudah berlaku di seluruh dunia selama ribuan tahun.

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Baca Lainnya

Aktivis Anti Korupsi Bekasi yakin Tri Adhianto Akan Diproses, Hanya Tunggu Waktu

11 November 2024 - 11:48 WIB

LSM Trinusa Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Cakada Bekasi

21 September 2024 - 08:47 WIB

Tuding JPU Tidak Serius, Barang Bukti Tak Bisa Dihadirkan di Persidangan Kasus TPPU Edc Cash

19 September 2024 - 13:21 WIB

Marak Tawuran Remaja Di Bekasi, Heri Koswara Minta Pemkot Bekasi Buat Gebrakan

30 Mei 2024 - 07:52 WIB

Tega Banget, Pencuri Spesialis Gasak Motor Buruh Bangunan Di Bekasi

25 Mei 2024 - 21:35 WIB

Curanmor di Tambun Beraksi Pagi-pagi, Pemiliknya Baru Beli hasil Gaji Setahun

25 Mei 2024 - 11:18 WIB

Trending di Hukum & Kriminalitas