Menu

Mode Gelap
LSM Trinusa Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Cakada Bekasi Semua Bisa Umroh Jalin Kolaborasi Untuk Baitullah Dengan Lembaga Amil Zakat Serap Aspirasi Masyarakat Hj. Nur Azizah Tamhid Gelar Diskusi Publik Hubungan Pusat Dan Daerah Camat Purwokerto Timur Targetkan Imunisasi 95 Persen Antisipasi KLB Polio cVDPV2 Solidaritas Seribu Pemuda Kota Bekasi Akan Hadiri Orasi Politik Caleg Afrizal dan Romi Bareno

Ekonomi · 6 Apr 2022 10:56 WIB ·

Ketua Umum PPNSI: Nelayan Juga Rakyat Indonesia, Jangan Pinggirkan


 Ketua Umum PPNSI: Nelayan Juga Rakyat Indonesia, Jangan Pinggirkan Perbesar

SILUMANEWS.COM – JAKARTA – Memperingati Hari Nelayan Indonesia yang jatuh pada tanggal 6 April 2022, Ketua umum Perhimpunan Petani Nelayan Seluruh Indonesia (PPNSI) drh. Slamet meminta pemerintah untuk memberikan perhatian lebih kepada nelayan. Ia mengaku sangat prihatin terhadap kondisi yang dirasakan masyarakat akhir-akhir ini mulai dari kelangkaan minyak goreng, solar, kenaikan dan kelangkaan BBM subsidi jenis pertalite, kenaikan harga gas non subsidi dan terakhir kenaikan pungutan pajak PPN.

Adanya kenaikan tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kondisi masyarakat secara umum tidak terkecuali nelayan.  

“Sejak beberapa tahun lalu kami sudah meminta adanya kebijakan anggaran yang affirmatif. Khususnya bantuan langsung bagi entitas petani dan nelayan. Tujuannya agar dalam kondisi seperti sekarang ini nelayan tidak mengalami penurunan daya beli,” ungkap drh. Slamet di Jakarta, Rabu (6/4/2022).

drh. Slamet juga mendorong agar kebijakan anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). “Otomatis melalui adjusment jika memungkinkan dan sesuai dengan aturan keuangan yang berlaku untuk dapat diberikan porsi bantuan langsung ke nelayan.”

Menurutnya kebijakan tersebut dapat menjaga daya beli nelayan pada masa-masa dimana barang-barang kebutuhan pokok mengalami peningkatan yang signifikan seperti sekarang ini.

“Menjaga daya beli masyarakat nelayan menjadi sesuatu yang harus betul-betul diperhatikan oleh pemerintah sebab 70 persen kebutuhan produk perikanan indonesia disuplai oleh nelayan kecil,” imbuhnya.

Ia memberikan contoh pada saat ini BBM untuk nelayan mengalami kelangkaan hampir di seluruh wilayah indonesia, “kondisi ini akan sangat mengganggu aktivitas penangkapan ikan.
Jika BBM langka, nelayan kecil akan sulit melaut. Di sisi yang lain kapal-kapal ikan besar juga akan mengurangi jumlah trip penangkapan akibat keterbatasan BBM sehingga pasti ada pengurangan ABK dan tenaga kerja di kapal mengingat sebagian besar ABK dan Tenaga kerja kapal perikanan dipekerjakan dengan sistem kontrak.

“Kontribusi nelayan terhadap perekonomian Indonesia sangat besar. Sebagai bagian dari sebelas sektor ekonomi kelautan, kesejahteraan para nelayan, apalagi yang di daerah pesisir masih jauh dari harapan. Pemerintah jangan melupakan dan meminggirkan nelayan. Sekali lagi, jangan pinggirkan nelayan!,” pungkasnya. (*)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Baca Lainnya

PKS Ingatkan Pemerintahan Prabowo Rendahnya Pendapatan Jadi Tantangan Kinerja APBN 2024

16 November 2024 - 09:22 WIB

Aktivis Anti Korupsi Bekasi yakin Tri Adhianto Akan Diproses, Hanya Tunggu Waktu

11 November 2024 - 11:48 WIB

Pendapatan Pajak Anjlok, Legislator PKS Desak Pemerintah Rem Belanja Tidak Produktif

5 November 2024 - 14:54 WIB

Politisi PKS Sebut Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Pemerintahan Baru Perlu Direview

17 Oktober 2024 - 13:20 WIB

Pertamina Patra Niaga Turunkan Harga Pertamax Series dan Dex Series Per 1 Oktober 2024

1 Oktober 2024 - 11:35 WIB

LSM Trinusa Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Cakada Bekasi

21 September 2024 - 08:47 WIB

Trending di Hukum & Kriminalitas