Jakarta—Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr. Salim Segaf Al Jufri menjadi keynote speech dalam acara Mimbar Demokrasi dan Kebangsaan dalam edisi spesal memperingati Mosi Integral Mohammad Natsir 3 April 1950, yang digelar oleh Fraksi PKS DPR-RI, Senin (4/4/2022).
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR-RI menggelar acara, dengan mengusung tema Spirit Transformasi dan Kolaborasi dalam Menjaga Integrasi Nasional, Senin (4/4/2022).
Dr. Salim menyebut Mohammad Natsir sebagai sosok penting bagi bangsa Indonesia, Mosi Integral yang digagas oleh Natsir sebagai tonggak penting bersatunya kembali semua elemen bangsa dalam pangkuan NKRI.
“Diantara sekian banyak tokoh pahlawan bangsa yang kita kenal, ada satu nama yang punya jasa besar bagi cikal bakal NKRI yaitu Muhammad Natsir. Dan diantara sekian banyak jasanya adalah yang hari ini kita bicarakan bersama yaitu Mosi Integral Natsir pada 3 April 1950,” ucap Salim.
Ia mengatakan, Mosi Integral merupakan momen penting bersatunya semua elemen bangsa dalam pangkuan NKRI, dan kembali kepada cita cita bangsa menjadi negara kesatuan.
“Mosi ini menjadi momentum bersatunya kembali negara bagian Republik Indonesia Serikat kepada NKRI. Maka tak berlebihan ketika Bung Hatta menyebutkan bahwa Proklamasi Kedua diumumkan secara resmi pada 17 Agustus 1950 setelah Indonesia akhirnya kembali kepada cita-cita negara kesatuan dan tidak tercabik-cabik menjadi negara serikat buatan Belanda,” imbuh Salim.
Dr Salim memuji langkah M Natsir dalam menyusun Mosi Integral, ia mengungkapkan hal ini dilakukan Natsir dengan merangkul semua elemen bangsa dalam membangun titik temu kebangsaan.
“Keteladanan yang patut kita warisi adalah kemampuan Muhammad Natsir dalam menemukan dan membangun titik temu kebangsaan. Beliau adalah seorang tokoh politik yang cerdas, santun dan elegan, pandai berkomunikasi dan jago lobi dalam urusan-urusan kebangsaan, seperti upayanya dalam menyukseskan Mosi Integral di Parlemen RIS tersebut, kata Mantan Menteri Sosial RI itu.
“Mosi ini beliau susun rapi penuh perhitungan dan strategi. Selama dua bulan beliau meyakinkan seluruh anggota parlemen RIS dari berbagai fraksi dan latar ideologis juga dengan negara-negara bagian agar mosinya bisa diterima dan tidak mudah dijegal Belanda,” sambung Salim.
Menurut Dr Salim, Natsir adalah sosok yang mencontihkan semangat tranformasi dan kolaborasi dalam membangun bangsa, menurutnya sikap Natsir perlu dijadikan contoh bagi para pemimpin bangsa.
“Muhammad Natsir adalah tokoh yang mencontohkan semangat transformasi dan kolaborasi dalam membangun bangsa. Dalam konteks Mosi Integral, Natsir meneguhkan cita-cita negara kesatuan yang lebih relevan dengan perjuangan bangsa. Natsir juga aktif membangun kolaborasi dengan seluruh elemen bangsa agar cita-cita itu terwujud,” tutur Salim.
“Hari-hari ini di saat bangsa dan negara kita menghadapi tantangan yang semakin komplek. Kita butuh pemimpin yang negarawan, yang taat konstitusi dan Pancasila yang aktif membangun kohesi sosial, aktif melakukan transformasi dan kolaborasi dengan seluruh elemen bangsa, memiliki rasa empati dan kepedulian serta terus menggalang solidatitas sosial nasional,” pungkasnya.