Legislator PKS Tasikmalaya Subsidi Beras 4,5 Ton Untuk Warga Terdampak Pandemi
SILUMANEWS.COM, Tasikmalaya – Saat ini kita melihat dampak dari pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang terpuruk secara ekonomi, sehingga diantara mereka tidak sedikit yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), usahanya yang gulung tikar sehingga tingginya angka kemiskinan baru.
Sebagai bentuk Sense of Crisis legislator PKS, Dede Muharam membuat terobosan program subsidi 4,5 ton beras untuk 1500 paket warga terdampak pandemi.
“Sebanyak 1500 paket beras 3 kg seharga Rp33000 dijual dengan harga Rp20000. Jadi yang kita subsisi Rp4000/kg nya dengan jenis beras terbaik premium harga di pasaran Rp11000/kg,” ucapnya.
Bantuan subsidi beras premiun ini di didistribusikan wilayah basis konstituennya, kata Kang Dede dan sudah dimulai pelaksanaannya pada Selasa (17/8) dan pekan ini ditargetkan habis semuanya.
Tidak hanya itu, momentum bulan Muharam Kang Dede juga berkolaborasi dengan PC Salimah Kecamatan Tawang menyantuni 30 anak yatim.
“Walaupun hal ini jauh dari yang diharapkan oleh masyarakat terdampak pandemi namun ini adalah sebagai upaya kami membuktikan sense of crisis dan semoga mereka semua diberikan ketabahan dan kesabaran. Dengan jumlah yang sedikit ini memang tidak semua masyarakat dapat terbantu bahkan dapil saya sendiri tidak semuanya apalagi sekota Tasilmalaya,” imbuhnya.
Harapan politisi PKS ini aksi tersebut mampu menstimulus orang-orang kaya yang memiliki kelebihan apalagi para pejabat publik untuk sama sama berbagi dan peduli karena dampak dari pandemi ini sangat luar biasa dan signifikan.
Selain kerawanan pangan sebagai dampak pandemi Covid-19 terdampak juga sektor pendidikan, katanya.
Hari ini anak anak sudah mulai masuk sekolah dengan metode tatap muka terbatas dan banyak diantara mereka yang mengeluh tidak adanya seragam sekolah. Bagi yang mampu beli mereka akan belanja dan bagi yang tidak mampu membeli terpaksa anak anaknya belum memiliki seragam sekolah, karena kita ketahui pandemi ini anak anak tidak sekolah sudah 1,5 tahun sehingga ada yang masih muat seragam mereka ada juga yang sudah sempit, ini keluhan para orangtua murid.
“Kita juga dapat informasi dari kepala sekolah ada yang minta dispensasi agar jangan dulu seragamnya karena pakaiannya sudah tidak cukup,” pungkasnya. (Denis)